Apakah jualan di sekolah SD sah atau tidak? karena konsumennya belum baligh.
Jawab:
Bismillah was shalatu was salamu âala Rasulillah, wa baâdu,
Allah mengajarkan agar orang yang menjaga harta orang lain yang mentalnya kurang, untuk tidak menyerahkan harta itu kepadanya, karena dikhawatirkan tidak dimanfaatkan dengan baik.

Allah berfirman,
ÙÙÙÙا تÙؤÙ'تÙÙا اÙسÙ'ÙÙÙÙÙاء٠أÙÙ
Ù'ÙÙاÙÙÙÙÙ
٠اÙÙ'ÙتÙ٠جÙعÙÙ٠اÙÙÙ'ÙÙÙ ÙÙÙÙÙ
Ù' ÙÙÙÙاÙ
Ùا ÙÙارÙ'زÙÙÙÙÙÙÙ
Ù' ÙÙÙÙÙا ÙÙاÙÙ'سÙÙÙÙÙ
Ù' ÙÙÙÙÙÙÙÙا ÙÙÙÙÙ
Ù' ÙÙÙÙ'ÙÙا Ù
ÙعÙ'رÙÙÙÙا
âJanganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik.â (QS. an-Nisa: 5)
Dalam ayat ini, Allah melarang memberi kebebasan orang yang bodoh untuk menggunakan hartanya. Inilah yang melandasi adanya sebagian orang yang dilarang bertransaksi, baik karena dia masih kecil, atau karena gila, atau karena akalnya yang tidak sempurna. (Tafsir Ibnu Katsir, 2/214).
Karena itu, diantara syarat keabsahan jual beli adalah pelaku harus orang yang memahami akad yang dia lakukan. Sementara anak kecil, yang belum baligh, umumnya tidak memahaminya.
Apakah dilarang secara total?
Ada dua pendapat ulama dalam masalah ini,
Pertama, anak kecil dilarang melakukan transaksi secara total
Ini merupakan pendapat Syafiâiyah. An-Nawawi mengatakan,
Ùرع ÙÙ Ù
ذاÙب اÙعÙÙ
اء Ù٠بÙع اÙصب٠اÙÙ
Ù
Ùز : Ùد Ø°ÙرÙا Ø£Ù Ù
Ø°ÙبÙا Ø£ÙÙ Ùا ÙØµØ Ø³Ùاء أذ٠Ù٠اÙÙÙ٠أÙ
Ùا , Ùب٠Ùا٠أب٠ثÙر
Tentang pendapat para ulama mengenai jual beli dengan anak kecil yang sudah tamyiz: telah kita sebutkan bahwa madzhab kami, jual beli itu tidak sah, baik diizinkan wali maupun tidak diizinkan wali. Ini merupakan pendapat Abu Tsaur.
Kedua, anak kecil boleh bertransaksi untuk objek yang nilainya kecil dan dengan izin wali
Ini merupakan pendapat Abu Hanifah, at-Tsauri, Imam Ahmad, dan Ishaq bin Rahuyah.
An-Nawawi melanjutkan,
ÙÙا٠اÙØ«Ùر٠Ùأب٠ØÙÙÙØ© ÙØ£ØÙ
د ÙإسØا٠: ÙØµØ Ø¨Ùع٠Ùشراؤ٠بإذ٠ÙÙÙÙ . Ùع٠أب٠ØÙÙÙØ© رÙاÙØ© Ø£ÙÙ ÙجÙز بغÙر إذÙÙ ÙÙÙ٠عÙ٠إجازة اÙÙÙÙ , Ùا٠اب٠اÙÙ
Ùذر : Ùأجاز Ø£ØÙ
د ÙإسØا٠بÙع٠Ùشراء٠Ù٠اÙØ´ÙØ¡ اÙÙسÙر ÙعÙ٠بÙا إذÙ
Sementara at-Tsauri, Abu Hanifah, Ahmad, dan Ishaq: Anak kecil boleh bertransaksi jual beli dengan izin walinya. Dari Abu Hanifah terdapat riwayat, boleh bertansaksi tanpa izin, tapi keabsahannya menunggu persetujuan wali. Ibnul Mundzir mengatakan, âAhmad dan Ishaq membolehkan bertransaksi untuk objek yang murah, tanpa izin.â (al-Majmuâ Syarh Muhadzab, 9/185)
Ibnu Qudamah mengatakan,
ÙÙØµØ ØªØµØ±Ù Ø§Ùصب٠اÙÙ
Ù
Ùز باÙبÙع ÙاÙشراء , ÙÙÙ
ا أذ٠Ù٠اÙÙÙÙ ÙÙÙ Ø Ù٠إØد٠اÙرÙاÙتÙÙ . ÙÙÙ ÙÙ٠أب٠ØÙÙÙØ©
Transaksi jual beli yang dilakukan anak kecil yang sudah tamyiz hukumnya sah, selama diizinkan wali, menurut salah satu riwayat (dari Imam Ahmad). Dan ini merupakan pendapat Abu Hanifah. (al-Mughni, 4/168).
Ibnu Qudamah menyebutkan dalilnya, yaitu riwayat dari Abu Dardaâ bahwa beliau pernah membeli burung kecil milik seorang anak, lalu dilepaskan. Sebagaimana yang disebutkan Ibnu Abi Musa.
Dan pendapat yang lebih mendekati dalam hal ini adalah pendapat kedua. Bertransaksi jual beli dengan anak kecil hukumnya sah dengan 2 catatan:
1. Objek yang ditransaksikan nilainya kecil, seperti jajanan, atau mainan murah. Bahkan sebagian ulama menyebutkan, akadnya sah meskipun belum tamyiz.
2. Di bawah pengawasan walinya.
Yang dimaksud wali adalah semua pihak yang merawat si anak, baik orang tuanya atau keluarganya yang lain.
Sehingga transaksi dengan anak SD hukumnya sah.
Dengan demikian, segala benda yang menurut masyarakat itu nilainya remeh dan wajar dibeli anak kecil maka itulah barang yang nilainya remeh yang boleh dibeli oleh anak kecil.
Â
Sumber/foto/artikelasal:Wajibbaca.com
loading...
Belum ada tanggapan untuk "Bagaimana Hukum Jual Beli Dengan Anak Di Bawah Umur? Baca Selengkapnya ! â Post Share Indonesia"
Posting Komentar